Ternyata Ada Beberapa Macam Jenis Injeksi (Suntik) Dalam Pemberian Obat
  Klinik SehatQ
  Articles
  Comment
30
Oct  2023
Injeksi atau suntik jadi salah satu cara memberikan obat. Bukan hanya sekadar menyuntik tubuh, ada macam-macam jenis injeksi yang diberikan sesuai kebutuhan.
Menyuntik atau injeksi jadi salah satu cara yang umum untuk memberikan obat atau vaksin ke dalam tubuh. Walau kelihatannya sama saja, tahukah kamu bahwa ternyata ada macam-macam jenis teknik injeksi ketika memberikan obat?
Perbedaan cara penyuntikan ini biasanya tergantung dari kondisi yang kamu alami dan jenis obat yang disuntikkan. Beda jenis suntikan ini juga bisa membuat perbedaan efek samping yang dirasakan setelah kamu disuntik.Â
Beberapa obat umumnya diminum (oral) atau diberikan secara rektal (lewat anus). Keduanya perlu melalui saluran cerna terlebih dulu sebelum akhirnya diserap tubuh.
Nah, cara pemberian obat lewat suntikan alias injeksi tidak demikian. Dalam dunia medis, pemberian obat lewat suntikan disebut dengan jalur parenteral.
Melansir dari jurnal Encyclopedia of Biomedical Engineering, injeksi parenteral adalah proses pemberian obat lewat suntikan atau infus, atau medium lain, yang intinya selain lewat saluran cerna. Alias tidak lewat mulut.
Kamu mungkin familier dengan metode suntik di lengan, tapi ada banyak cara penyuntikan yang juga masuk ke dalam kategori injeksi.
Perbedaan jenis suntikan ini biasanya tergantung jenis obat, efek samping yang mungkin muncul, hingga keampuhannya.
Ini dia berbagai jenis suntikan dan manfaatnya dalam proses penyembuhannya
Injeksi subkutan berarti menyuntikkan obat ke jaringan lemak di bawah kulit. Ini termasuk macam-macam injeksi yang lebih mudah dibandingkan yang lain.
Jadi, ini bisa dilakukan sendiri di rumah, setelah diajarkan oleh dokter atau perawat. Salah satu yang paling sering menggunakan injeksi subkutan adalah suntik insulin bagi diabetesi (orang dengan diabetes).
Obat yang telah masuk ke jaringan subkutan kemudian akan menuju pembuluh darah kapiler untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh lewat sistem peredaran darah.
Suntikan subkutan ini biasanya dipilih jika obat yang dikonsumsi berpotensi hancur saat melalui saluran pencernaan.
Intra berarti dalam, muskular berarti otot. Jadi, penyuntikan intramuskular dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke dalam otot. Mengingat letak otot lebih dalam dibandingkan jaringan lemak, dibutuhkan jarum yang lebih panjang untuk cara pemberian obat ini.
Jenis injeksi intramuskular paling sering dipakai untuk proses vaksin. Namun, beberapa obat juga bisa disuntikkan dengan cara intramuskular.
Mengutip dari sebuah tulisan berjudul Intramuscular injection, macam-macam obat yang diberikan lewat injeksi intramuskular, antara lain antibiotik (seperti penisilin dan streptomisin) serta obat hormon, seperti testosteron dan medroxyprogesterone.
Biasanya, suntikan intramuskular dipilih jika dosis obat yang diberikan lebih besar. Dengan begitu, risiko efek samping obat juga jadi lebih rendah ketimbang obat harus diminum secara oral.
Lokasi suntik intramuskular biasanya ada di lengan atas, paha, atau bokong. Lokasi penyuntikan ini akan memengaruhi seberapa cepat penyerapan obat oleh tubuh.
Injeksi intravena adalah jenis injeksi dengan memasukkan jarum langsung ke pembuluh darah (vena). Infus merupakan cara memasukkan obat atau cairan secara intravena.
Obat biasanya dapat diberikan lewat satu kali suntik, atau diberikan melalui infus yang tergantung. Kamu mungkin pernah mendapatkan obat lewat satu kali suntikan di tangan yang terpasang infus. Sekaligus, menerima dari kantung infus yang digantung.
Jenis suntikan intravena merupakan cara terbaik memberikan obat. Cara ini memungkinkan obat diberikan dengan dosis yang tepat.
Obat yang diberikan lewat injeksi intravena juga akan langsung masuk ke aliran darah dan disebarkan ke seluruh tubuh. Dengan begitu, efek kerja obat juga lebih cepat dibandingkan subkutan dan intramuskular.
Rute pemberian obat secara intratekal dilakukan dengan menyuntikkan obat ke antara ruas tulang tulang belakang bagian bawah. Obat nantinya akan disuntikkan ke ruang di sekitar sumsum tulang belakang.
Cara ini diambil jika obat yang disuntikkan perlu segera bekerja untuk otak, sumsum tulang belakang, atau selaput otak. Beberapa obat antinyeri, seperti morfin juga diberikan lewat intratekal.
Sebagai contoh, beberapa ibu hamil yang hendak melahirkan bisa menerima suntikan epidural lewat intratekal.
Kapan seseorang membutuhkan obat secara parenteral (suntikan)?
Terdapat banyak sediaan obat. Mulai dari obat tablet, sirup, hirup, salep, hingga yang disuntik.
Jurnal Medication Safety menyebutkan ada beberapa kondisi yang membuat seseorang membutuhkan pemberian obat lewat injeksi, yakni:
Jenis obat tertentu mungkin saja tersedia dalam berbagai jenis sediaan, mulai dari obat minum hingga suntikan. Memilih mana yang tepat untuk kondisimu tentu membutuhkan pertimbangan dari dokter.
Untuk perawatan di rumah sakit, hampir pasti obat akan diberikan lewat injeksi intravena. Meski beberapa obat mungkin saja diberikan secara oral (diminum).
Jadi, untuk tahu mana yang paling tepat, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter, ya!
Sumber : sehatq.com/artikel/jenis-injeksi-pemberian-obat
  Share Post
(62)21 3117 3118
Need information? Call us
sales@kliniksehatq.com
Need support? Drop us an email
Mon-Fri 08 - 16 | Sat 08 - 14
Our business hours